Suara Ibu Indonesia Beraksi: Menentang Represi Aparat dan Menolak UU TNI dengan Nyaring!
Zulfa.biz.id Assalamualaikum semoga kalian dalam perlindungan tuhan yang esa. Di Sesi Ini mari kita kupas tuntas fakta-fakta tentang Politik, Hak Asasi Manusia, Aktivisme, Perempuan, UU TNI. Artikel Ini Membahas Politik, Hak Asasi Manusia, Aktivisme, Perempuan, UU TNI Suara Ibu Indonesia Beraksi Menentang Represi Aparat dan Menolak UU TNI dengan Nyaring Jangan lewatkan informasi penting
- 1.1. Inisiatif Suara Ibu Indonesia
Table of Contents
Inisiatif Suara Ibu Indonesia diluncurkan untuk dua alasan utama: yang pertama, untuk melindungi mahasiswa yang berdemonstrasi menolak RUU dan UU TNI dari tindakan kekerasan aparat, dan yang kedua, untuk menyuarakan ketidakpuasan atas disahkannya UU TNI. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Avianti Armand, seorang arsitek dan penulis, yang juga adalah penggagas Suara Ibu Indonesia, dalam sebuah aksi di depan Gedung Sarinah, Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, pada hari Jumat, 28 Maret.
Aksi damai tersebut menandakan awal perjuangan perempuan Indonesia dalam mendampingi mahasiswa untuk menolak revisi UU TNI. Menurut Avianti, secara alami perempuan memiliki naluri untuk melindungi keluarga, terutama anak-anak yang mereka cintai.
Amnesty International Indonesia juga menyoroti masalah lain, yakni catatan buruk militer dalam hal pelanggaran hak asasi manusia (HAM). Dalam hal ini, banyak ibu yang merasa prihatin melihat sikap represif aparat terhadap mahasiswa dan masyarakat yang berani turun ke jalan menolak UU TNI. Mereka bertanya-tanya, Dengan keterlibatan militer dalam 11 dari 12 kasus pelanggaran berat HAM yang diakui oleh negara ini, apakah kita bisa yakin kasus-kasus tersebut akan diusut secara adil?
Organisasi ini menilai bahwa usulan revisi UU TNI justru bertentangan dengan agenda reformasi yang seharusnya mengarah pada transformasi militer menjadi tentara yang profesional, sesuai dengan amanat konstitusi dan demokrasi. Jika kebijakan ini dibiarkan, khawatirnya, masa depan demokrasi Indonesia bisa menjadi kelam dan pelanggaran HAM bisa meningkat.
Sulistyowati Irianto, seorang Guru Besar Fakultas Hukum di Universitas Indonesia, meyakini bahwa Indonesia mampu keluar dari berbagai krisis. Dia menekankan bahwa dalam keadaan genting, seorang ibu bersedia menjadi pelindung bagi anak-anaknya. Sejalan dengan pernyataan ini, Karlina menambahkan bahwa ibu akan selalu sigap dalam melindungi anak-anak mereka.
Dalam orasinya, Melani Budianta, budayawan dan Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya di Universitas Indonesia, mengingatkan bahwa 27 tahun yang lalu, anaknya juga turut serta dalam aksi menentang dwifungsi militer. Hal ini menunjukkan betapa dalamnya ikatan perlindungan yang dimiliki seorang ibu terhadap anak-anaknya.
Aksi Suara Ibu Indonesia pun menarik perhatian banyak orang di sekitar Gedung Sarinah. Mereka tidak ingin anak-anak mereka berhadapan dengan kekerasan aparat yang berupaya menegakkan kekuasaan. Mereka menginginkan anak-anak mereka mendapat perlindungan dalam setiap tindakan yang mereka ambil untuk memperjuangkan demokrasi.
Kami, para ibu Indonesia, akan menemani perjuangan mereka dengan ikut terjun di depan, melawan kekuasaan yang korup, tegas mereka.
Tak hanya itu, Amnesty International Indonesia juga turut serta dalam menolak RUU TNI tersebut. Arif Maulana, Wakil Ketua Bidang Advokasi YLBHI, mengatakan bahwa usulan revisi dari DPR dan presiden justru berpotensi mengembalikan TNI ke dalam ranah sosial, politik, dan bahkan ekonomi yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip negara hukum dan supremasi sipil. Di masa Orde Baru, peran tersebut terbukti merusak sendi-sendi kehidupan demokrasi.
Aksi Gerakan Suara Ibu Indonesia ini diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk bersuara dan berjuang demi keadilan dan hak asasi manusia di Indonesia. Dengan tantangan yang ada, solidaritas antara ibu dan anak serta masyarakat luas merupakan hal yang sangat dibutuhkan untuk menjaga demokrasi dan hak asasi manusia tetap terjaga.
Begitulah penjelasan mendetail tentang suara ibu indonesia beraksi menentang represi aparat dan menolak uu tni dengan nyaring dalam politik, hak asasi manusia, aktivisme, perempuan, uu tni yang saya berikan Saya berharap Anda mendapatkan insight baru dari tulisan ini kembangkan hobi positif dan rawat kesehatan mental. Jika kamu setuju silakan lihat artikel lain di bawah ini.
✦ Tanya AI