• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Sidang Isbat Menentukan: Selamat Tinggal Maret, Sambut 1 Syawal 1446 H pada Senin Ini!

img

Zulfa.biz.id Selamat membaca semoga mendapatkan ilmu baru. Di Sini mari kita telaah berbagai sudut pandang tentang Sidang Isbat, Ramadhan, Idul Fitri, Kalender Hijriyah, Tradisi Islam. Pembahasan Mengenai Sidang Isbat, Ramadhan, Idul Fitri, Kalender Hijriyah, Tradisi Islam Sidang Isbat Menentukan Selamat Tinggal Maret Sambut 1 Syawal 1446 H pada Senin Ini Ikuti pembahasan ini hingga kalimat terakhir.

    Table of Contents

Pemerintah Indonesia mengambil langkah yang cermat dalam menentukan tanggal 1 Syawal 1446 Hijriah. Dalam proses ini, dua metode penting digunakan secara berkesinambungan, yaitu rukyah dan hisab. Kedua metode ini bertujuan untuk memastikan bahwa penetapan hari raya Idul Fitri berdasarkan pada laporan dari petugas Kementerian Agama di seluruh wilayah Indonesia.

Dalam suatu sidang yang berlangsung pada tanggal 29 Maret 2025, Nasaruddin Umar, sebagai salah satu pemimpin Kementerian Agama, mengumumkan bahwa hari Senin, 31 Maret 2025, resmi ditetapkan sebagai 1 Syawal 1446 Hijriah. Pengumuman ini bukan hanya sekadar informasi, tetapi juga sebuah harapan akan keharmonisan di kalangan umat Islam di Indonesia.

Acara tersebut dihadiri oleh berbagai kalangan, termasuk Komisi 8 DPR RI, Majelis Ulama Indonesia, serta perwakilan dari beberapa organisasi kemasyarakatan dan duta besar negara. Kehadiran mereka menunjukkan adanya jalinan kerjasama dan komunikasi antara lembaga pemerintah dan masyarakat dalam menentukan tanggal yang penting ini.

Nasaruddin Umar menyampaikan pesan-pesan bijak menyambut datangnya Lebaran. Dalam sidang yang berlangsung, berbagai laporan mengenai pengamatan hilal dari seluruh nusantara diterima. Namun, berdasarkan hasil pengamatan, hilal tidak terlihat, dan ini menjadi alasan kuat bagi Kementerian Agama untuk menetapkan 1 Syawal pada tanggal tersebut.

Dalam keterangannya, Nasaruddin menjelaskan, “Pada hari ini, laporan dari para petugas rukyat di berbagai daerah menyatakan bahwa hilal belum terlihat. Oleh karena itu, keputusan untuk menetapkan 1 Syawal jatuh pada Senin, 31 Maret 2025, merupakan kesepakatan bersama. Dia juga menjelaskan bahwa posisi hilal di seluruh wilayah Indonesia pada hari itu belum memenuhi kriteria yang ditetapkan.

Dengan rincian yang lebih spesifik, ia menambahkan bahwa posisi hilal saat itu berada di bawah ufuk dengan ketinggian sekitar minus 3 derajat 15 menit 47 detik, yang menunjukkan bahwa hilal tidak memenuhi kriteria visibilitas yang sering dibicarakan oleh beberapa otoritas agama seperti Mabims.

Nasaruddin berharap keputusan ini dapat memfasilitasi umat Islam untuk terus menjalin toleransi dan kebersamaan satu sama lain. “Alhamdulillah, kita bersyukur bahwa Ramadan tahun ini dimulai pada tanggal yang sama, dan semoga Lebaran pun bisa berlangsung serentak,” katanya dengan penuh harapan.

Dia juga menyampaikan harapannya agar hari raya ini menjadi momen untuk saling mengenal satu sama lain dan menjaga keharmonisan antar umat beragama di Indonesia. “Kita harus memanfaatkan momen Idulfitri untuk lebih saling menghargai dan meraih kedamaian di tengah-tengah masyarakat,” sambungnya.

KH. Abdullah Jaidi, yang mewakili Majelis Ulama Indonesia, menyampaikan hal serupa. Ia mengajak umat Islam untuk menjadikan Idulfitri sebagai ajang untuk memperkuat rasa saling tolong-menolong dan hidup berdamai. “Idulfitri adalah kesempatan bagi kita untuk membangun solidaritas dalam masyarakat,” ujarnya.

Menurutnya, menyambut Lebaran dengan sikap saling menghormati, menghargai, dan saling bantu antar sesama sangat penting. Dengan demikian, kita bisa mewujudkan masyarakat yang harmonis dan sesuai dengan ajaran Al-Qur'an. Suasana kebersamaan yang tercipta diharapkan dapat mendukung terciptanya bangsa yang saling menghargai.

Untuk mengakhiri, momen Idulfitri tahun ini diharapkan bisa menjadi langkah positif bagi umat Islam di Indonesia untuk terus membangun persatuan dan kesatuan, demi terciptanya masyarakat yang sejahtera dan damai. Harapan besar ini tentu menjadi landasan bagi semua elemen masyarakat untuk saling bergandeng tangan dan mengawal diri serta lingkungan dengan penuh rasa cinta kasih dan keharmonisan.

Sekian ulasan tentang sidang isbat menentukan selamat tinggal maret sambut 1 syawal 1446 h pada senin ini yang saya sampaikan melalui sidang isbat, ramadhan, idul fitri, kalender hijriyah, tradisi islam Saya harap Anda merasa tercerahkan setelah membaca artikel ini selalu berinovasi dalam karir dan jaga kesehatan diri. Jika kamu suka Sampai bertemu lagi di artikel menarik lainnya. Terima kasih.

Special Ads
© Copyright 2024 - Zulfa's Journey: Sharing Stories & Insights
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads