Gelombang Frustrasi: Anak Muda China Terjebak di Lintasan Karir yang Salah!
Zulfa.biz.id Semoga kebahagiaan menyertai setiap langkahmu. Di Titik Ini aku mau membahas keunggulan Karir, Anak Muda, Sosial, Psikologi, Isu Kontemporer yang banyak dicari. Informasi Relevan Mengenai Karir, Anak Muda, Sosial, Psikologi, Isu Kontemporer Gelombang Frustrasi Anak Muda China Terjebak di Lintasan Karir yang Salah Yuk
- 1.1. Mengapa Sarjana Muda Banyak Menganggur di China
Table of Contents
Pendidikan vokasi memang merupakan langkah yang penting untuk mempersiapkan diri dalam dunia kerja. Namun, apa yang dialami oleh Hu Die, seorang pencari kerja berusia 22 tahun dari Harbin University of Science and Technology, menunjukkan bahwa realitas lapangan kerja di China tidak selalu sejalan dengan harapan. Dalam sebuah wawancara yang dipublikasikan oleh CNA pada tanggal 15 Maret, Hu Die mengungkapkan kesulitan menemukan pekerjaan yang sesuai dengan jurusannya. “Saya melihat peluangnya cukup suram, pasar tenaga kerja sepi, akhirnya saya mengurungkan niat mengejar posisi tertentu,” jelasnya. Keadaan ini mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh banyak lulusan baru.
Salah satu faktor utama yang menjadi kendala adalah pernyataan dari para perusahaan yang sering mencantumkan syarat-syarat yang cukup menyulitkan. Banyak pencari kerja mengeluhkan mengenai rendahnya tingkat gaji yang ditawarkan, serta kurangnya dukungan dari perusahaan untuk melatih karyawan baru. Chen, seorang pencari kerja lainnya, menekankan bahwa “mereka sering mengatakan tidak memiliki sumber daya untuk melatih karyawan baru, dan gaji yang ditawarkan sangat rendah.” Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan antara apa yang dibutuhkan oleh perusahaan dan kemampuan yang dimiliki oleh lulusan baru.
Dalam laporan CNA yang berjudul Mengapa Sarjana Muda Banyak Menganggur di China, terungkap bahwa beberapa lulusan mengalami kesulitan dalam menemukan pekerjaan yang sesuai dengan bidang studi mereka selama menempuh pendidikan. Li Mengqi, seorang sarjana teknik kimia dari Institut Teknologi Shanghai yang kini berusia 26 tahun, mengaku sudah delapan bulan menganggur setelah menyelesaikan kuliahnya. “Banyak perusahaan mencari kandidat yang sudah berpengalaman — orang-orang yang bisa langsung bekerja,” ujarnya. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun lulusan baru memiliki pengetahuan akademis, mereka sering kali tidak memenuhi syarat pengalaman yang dicari oleh perusahaan.
Chen Yuyan, lulusan Guangdong Food and Drug Vocational College pada tahun 2022, merupakan contoh lain dari tantangan ini. Ia kini bekerja sebagai petugas sortir paket di sebuah cabang agen kurir, yang jelas tidak sesuai dengan bidang studinya. “Sebagai lulusan baru, kami tidak punya cukup pengalaman,” katanya. Ini merupakan gambaran nyata dari dilema yang dihadapi oleh banyak lulusan: terpaksa menerima pekerjaan di luar bidang studi mereka untuk bisa mendapatkan penghasilan.
Ketidakpastian ini juga terlihat dalam aktifitas di bursa kerja atau job fair yang diadakan di Lishuiqiao, Beijing. Banyak pencari kerja mengungkapkan keprihatinan yang sama tentang kondisi pasar tenaga kerja. Situasi ini menggarisbawahi tantangan yang lebih besar di hadapan sistem pendidikan dan industri di China dalam menyiapkan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan pasar.
Dari pengalaman Hu Die dan rekan-rekannya, terlihat bahwa tidak hanya masalah ekonomi yang menjadi hambatan, tetapi juga ketidakcocokan antara pendidikan yang diterima dan kebutuhan dunia kerja yang ada. Perlu ada sinergi antara institusi pendidikan dan industri untuk membantu mempersiapkan lulusan yang lebih siap untuk menghadapi tantangan di lapangan. Mungkin dengan melakukan perbaikan dalam kurikulum, pelatihan yang lebih praktis, serta program magang yang lebih terjangkau, situasi ini bisa diperbaiki di masa depan.
Kesulitan yang dihadapi oleh lulusan baru di China menjadi cermin bagi banyak negara lainnya, yang juga mengalami tantangan serupa. Peningkatan investasi dalam pendidikan dan pelatihan, serta pembukaan lebih banyak peluang kerja, mungkin harus menjadi fokus utama untuk mengurangi angka pengangguran di kalangan sarjana muda.
Terima kasih atas kesabaran Anda membaca gelombang frustrasi anak muda china terjebak di lintasan karir yang salah dalam karir, anak muda, sosial, psikologi, isu kontemporer ini hingga selesai Mudah-mudahan artikel ini membantu memperluas wawasan Anda tetap fokus pada impian dan jaga kesehatan jantung. Sebarkan manfaat ini kepada orang-orang di sekitarmu. Sampai bertemu di artikel berikutnya. Terima kasih banyak.
✦ Tanya AI