Api yang Tak Padam: Kembalinya Ancaman Dwifungsi TNI di Indonesia, Mengapa Kita Harus Khawatir?
Zulfa.biz.id Selamat membaca semoga bermanfaat. Sekarang saya ingin membedah Militer, Keamanan Nasional, Politik, Isu Sosial, Pertahanan, Indonesia yang banyak dicari publik. Informasi Mendalam Seputar Militer, Keamanan Nasional, Politik, Isu Sosial, Pertahanan, Indonesia Api yang Tak Padam Kembalinya Ancaman Dwifungsi TNI di Indonesia Mengapa Kita Harus Khawatir baca sampai selesai.
Table of Contents
Revisi RUU TNI yang saat ini tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial, memungkinkan kembalinya dwifungsi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI), yang dikenal menimbulkan masalah pada masa Orde Baru. Perubahan yang diusulkan dalam UU 20/2023 tentang ASN ini memperbolehkan prajurit TNI dan Polri untuk mengambil peran dalam jabatan sipil dalam pemerintahan.
Tokoh yang berpengaruh dalam diskusi ini, seperti Nasution, menyatakan dukungannya terhadap penguatan peran ABRI di luar ranah militer. Ia berpendapat bahwa prajurit TNI seharusnya bukan hanya berfungsi sebagai instrumen pertahanan dan keamanan negara, tetapi juga dapat terlibat dalam fungsi sosial-politik yang berkontribusi dalam menentukan kebijakan politik nasional.
Dalam draf RUU yang diajukan, terdapat usulan agar TNI aktif dapat mengisi posisi di 15 kementerian dan lembaga. Hal ini mengindikasikan ambisi untuk memperluas peran TNI dalam pengambilan keputusan di tingkat pemerintahan, suatu langkah yang mengingatkan pada era Orde Baru ketika dwifungsi ABRI mencapai puncaknya.
Masa Orde Baru berlangsung dari tahun 1966 hingga 1998 di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto, di mana ABRI tidak hanya berfungsi sebagai angkatan bersenjata tetapi juga memiliki representasi di parlemen. Mereka bahkan membentuk sebuah fraksi yang dikenal sebagai Fraksi ABRI, yang terdiri dari anggota dari keempat matra ABRI, termasuk kepolisian. Setelah jatuhnya Soeharto pada 1998, fraksi tersebut berubah menjadi Fraksi TNI-POLRI dan jumlah anggotanya menurun drastis.
Dalam konteks sejarah, pengakuan akan dua fungsi prajurit militer ini disetujui pada era awal kepemimpinan Soeharto, yang mengakibatkan posisi ABRI menjadi sangat kuat dalam pemerintahan saat itu. Sebagai angkatan bersenjata, mereka memiliki kekuasaan dalam pengaturan kebijakan negara, sehingga mempengaruhi berbagai aspek pemerintahan dan kehidupan masyarakat.
Namun, seiring berjalannya waktu, terutama setelah Reformasi yang terjadi pada awal tahun 2000, istilah ABRI mulai berganti menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan fungsi dwifungsi TNI pun resmi dihapuskan. Langkah ini diambil untuk mengembalikan demokrasi di Indonesia, yang dianggap terancam oleh pengaruh yang terlalu besar dari militer dalam urusan pemerintahan.
Kini, dengan adanya revisi RUU TNI, banyak pihak mempertanyakan apakah kembalinya dwifungsi ini akan mengulangi kesalahan masa lalu ataukah akan memperkuat sinergi antara militer dan pemerintah sipil. Diskusi ini semakin hangat di tengah masyarakat, dengan berbagai pendapat yang muncul, baik yang mendukung maupun yang menentang.
Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto, menegaskan pentingnya peran TNI dalam menjaga stabilitas dan keamanan nasional. Dalam konteks rapat kerja dengan Komisi 1 DPR yang dilaksanakan di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada tanggal 13 Maret 2025, ia menyampaikan bahwa peran TNI dalam pemerintahan tetap penting, namun harus dilakukan dengan cara yang sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi.
Dengan berbagai dinamika yang ada, masyarakat perlu memberikan perhatian serius terhadap revisi ini. Setiap pihak harus berperan aktif dalam menentukan arah kebijakan negara ke depan, agar kebangkitan dwifungsi TNI tidak menghancurkan fondasi demokrasi yang telah dibangun dengan susah payah selama ini.
Terima kasih telah mengikuti pembahasan api yang tak padam kembalinya ancaman dwifungsi tni di indonesia mengapa kita harus khawatir dalam militer, keamanan nasional, politik, isu sosial, pertahanan, indonesia ini sampai akhir Selamat menjelajahi dunia pengetahuan lebih jauh tetap semangat berkarya dan jaga kesehatan tulang. Jika kamu peduli Terima kasih telah membaca
✦ Tanya AI